Lapas Sukamiskin memastikan seluruh narapidana koruptor mempunyai hak pilih
Lebih lanjut dikatakannya, TPS khusus ini berbasis e-KTP. Warga binaan Lapas Sukamiskin yang bukan berasal dari Kota Bandung atau Jawa Barat hanya mendapat satu surat suara, yakni pemilihan umum presiden dan wakil presiden.
“Otomatis, mayoritas yang mereka pilih besok hanya untuk pemilihan capres dan cawapres. Mengapa? Karena sesuai dengan domisili rata-rata yang bukan di Bandung, ujarnya.
Baca juga: Narapidana Korupsi di Lapas Sukamiskin Tak Punya Hak Bebas untuk Cegah COVID-19
Selain itu, dia menegaskan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar seluruh warga binaan dapat menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara.
“Target sebenarnya diharapkan seluruh warga binaan dapat mengikuti pesta demokrasi karena ini merupakan salah satu hak yang diberikan kepada mereka,” ujarnya.
Baca juga: Tahanan Sukamiskin Lebih Tertib Usai Setnov Dipindahkan ke Gunung Sindur
Sementara itu, Anggota Bawaslu Kota Bandung Bayu Mochamad mengatakan keberadaan TPS khusus perlu diawasi karena ada kerawanan tertentu, seperti eksodus pemilih.
Oleh karena itu, kata Bayu, pada hari pemungutan suara akan ada pengawas yang dikerahkan agar proses pemungutan suara berjalan lancar dan aman, termasuk di lapas dan TPS khusus lainnya.
“Untuk pengawasan di TPS khusus ini kami pastikan sesuai prosedur, mekanisme, dan persyaratan. Kami melakukan pengawasan di sana. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak yang berwenang di lokasi TPS,” kata Bayu.
Reporter: Rubby Jovan Primananda
Editor: Bagus Susilo
Hak Cipta © ANTARA 2024