NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

KPU tindaklanjuti laporan 198 data ganda pemilih di New York

Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menindaklanjuti laporan organisasi advokasi pekerja migran Migrant Care terkait ditemukannya 198 duplikat data warga negara Indonesia (WNI) di New York yang akan memilih pada pemilu 2024.Menurut Ketua KPU Hasyim Asy’ari, duplikat data pemilih seringkali disebabkan oleh perbedaan penulisan nama, misalnya Ratna Sari dan Ratnasari atau Dewi dan Dewy, padahal kartu identitasnya sama.

“Inilah yang menyebabkan kami menemukan 198 nama (duplikat). Jadi, (bila ada) identitas yang sama, salah satunya akan kami coret,” kata Hasyim dalam Konferensi Pers Bersama Penyelenggaraan Pemilu Luar Negeri Kementerian RI. Departemen Luar Negeri di Jakarta, Senin.

Ia juga mengatakan, kasus duplikasi data pemilih terjadi karena sejumlah WNI mengganti nama belakang menjadi nama belakang suaminya.

Dia menjelaskan, dalam proses penyusunan dan pemutakhiran data pemilih, KPU telah menggunakan tiga model analisis untuk mendeteksi duplikasi data.

Ketiga model analisis tersebut dilakukan dengan melakukan pengecekan identitas ganda pada lokus terkait, pengecekan identitas pemilih di New York dengan WNI di seluruh dunia, dan pengecekan identitas pemilih di luar negeri dan di dalam negeri.

“Jadi (kita) sudah (menggunakan) tiga model analisis ganda, tapi analisisnya juga bisa menurun,” ujarnya.

Terkait alokasi 198 surat suara ganda, dia mengatakan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York memutuskan untuk tidak mengirimkan surat suara tersebut kepada WNI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *