KPU: Pilpres 2024 lebih ringan daripada Pilpres 2019
Tidak ada musuh atau teman abadi dalam politik.
Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan konflik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan lebih ringan dibandingkan Pilpres 2019 karena pemilihan kepala daerah tidak mendahului pemilihan presiden.Kami optimistis pemilu 2024 akan berjalan damai dan demokratis, kata Hasyim Asy’ari di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, ada beberapa indikator yang membuat potensi konflik pada pemilu 2024 tidak akan seserius pemilu sebelumnya.
Hasyim Asy’ari mengatakan, adanya konflik pada Pilpres 2019 bermula dari ketatnya persaingan politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Disusul dengan Pilkada Serentak 2018 hampir di seluruh Indonesia. Setelah itu, persiapan Pemilu 2019 pun dimulai pada tahun 2018.
Sedangkan pada pemilu 2024, tensi politik tidak tinggi karena pemilihan kepala daerah baru dilaksanakan pada tahun 2024 setelah pemilu presiden dan legislatif.
“Tidak ada kompetisi politik kepala daerah, jadi fokusnya hanya pada pemilu presiden dan pemilu legislatif,” ujarnya.
Selain itu, indikator kedua adalah hasil pemilu yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 harus diumumkan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.
Paling lambat tanggal 20 Maret 2024, hasil pemilu nasional akan diumumkan sehingga partai politik sibuk mencari kursi yang didapat, baik di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.