Komnas KIPI menyatakan vaksin nOPV2 aman digunakan untuk mencegah Polio
Reaksi yang mungkin timbul antara lain menangis sebanyak 15 persen, mengantuk sebanyak 7 persen, demam sebanyak 11 persen, rewel sebanyak 15 persen, kehilangan nafsu makan sebanyak 11 persen, dan muntah sebanyak 13 persen.
Baca juga: Bio Farma Prioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Vaksin Polio Dalam Negeri
Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Bogor terima 86 ribu vaksin Polio
Kementerian Kesehatan menggelar Sub Pekan Imunisasi Polio Nasional atau Sub PIN Polio serentak mulai 15 Januari 2024 untuk menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, menyusul ditemukannya kasus kelumpuhan di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur; dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Jenis vaksin yang akan digunakan pada Sub PIN Polio kali ini adalah vaksin generasi terbaru yaitu Novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2) yang diberikan dalam dua tetes dengan interval minimal satu bulan.
Daerah pemberian imunisasi tambahan adalah seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terjadi wabah polio.
Imunisasi tambahan juga diberikan di Kabupaten Sleman DIY, yaitu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, tempat ditemukannya kasus polio beberapa waktu lalu.
Sub PIN Polio menyasar anak usia 0 hingga 7 tahun, apapun status imunisasi sebelumnya. Artinya, meski status imunisasinya sudah lengkap, anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio.
Baca juga: Kemenkes: Cakupan Imunisasi Anjlok Saat Pandemi Picu Wabah Polio
Baca juga: Kementerian Kesehatan Respons Wabah Polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan Imunisasi Lengkap
Baca juga: Puluhan Provinsi Berisiko Wabah karena Cakupan Imunisasi Rendah
Wartawan : Andi Firdaus
Redaktur: Budhi Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024