KNEKS mengembangkan strategi nasional literasi syariah melalui sinergi kementerian/lembaga
Kami sedang memetakan rencana program masing-masing kementerian/lembaga untuk dua tahun ke depan agar bisa selaras
Belitung, Babel (ANTARA) – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) telah menyusun strategi nasional (strana) literasi ekonomi dan keuangan syariah melalui mendorong sinergi Kementerian/Lembaga (K/L).“Kami memetakan rencana program masing-masing kementerian/lembaga dalam dua tahun ke depan agar bisa selaras. Jadi, kami ingin mengintegrasikan semuanya agar selaras,” kata Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat saat diskusi media. di Belitung, Bangka Belitung, Senin.
Emir menjelaskan, strategi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan literasi yang timbul dari ketidaksesuaian program yang ada. Pasalnya, sebagian besar lembaga menjalankan program literasinya sendiri, sehingga distribusi sasaran literasi tidak terdistribusi dengan baik.
Hal inilah yang menjadi dasar pembahasan KNEKS dengan biro perencanaan masing-masing K/L, baik anggota maupun non anggota. Dengan memetakan rencana masing-masing K/L dalam dua tahun ke depan, KNEKS berencana mengoptimalkan program literasi yang dimiliki K/L.
Inisiatif penyusunan strategi nasional, lanjut Emir, diawali dari arahan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang meminta agar tingkat literasi ekonomi syariah di Indonesia mencapai 50 persen pada tahun 2025.
Baca juga: ISEF 2023 mencatatkan transaksi Rp 28,9 triliun
Baca juga: Wapres Minta Ekonomi Syariah Tetap Berjalan Siapapun Presiden Terpilih
Sementara survei Bank Indonesia (BI) pada tahun 2022 menyebutkan indeks literasi ekonomi syariah nasional berada di level 23,3 persen.
“Targetnya 50 persen pada akhir tahun 2025. Itu memang arah yang sangat berat, tapi kami berusaha semaksimal mungkin,” kata Emir.