KKP: Negara peserta AIS Forum tertarik terapkan ekonomi biru
Oleh karena itu, kami mengajak (untuk menerapkan ekonomi biru), mereka tinggal menerapkannya di negaranya masing-masing namun dengan keterbatasan dan kelebihannya masing-masing.
Bali (ANTARA) – Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Victor Gustaaf Manoppo mengatakan delegasi yang hadir dalam Pertemuan Tingkat Menteri Kelima AIS Forum tertarik menerapkan program ekonomi biru yang digagas oleh Indonesia.
“Semua orang (tertarik). Oleh karena itu, kami mengajak mereka (untuk menerapkan ekonomi biru), mereka tinggal menerapkannya di negaranya masing-masing, namun dengan keterbatasan dan kelebihannya masing-masing, kata Victor kepada ANTARA di Bali, Selasa.
Victor yang hadir menggantikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Pertemuan Tingkat Menteri Kelima AIS Forum yang digelar, juga mengatakan bahwa para delegasi yang hadir juga memiliki tujuan yang sama dengan Indonesia dalam menjaga kawasan konservasi laut. Selain itu, ia juga menunjukkan minat terhadap program penangkapan ikan yang terukur dan berbasis kuota.
Diakuinya, sudah ada beberapa negara yang berminat membantu perluasan kawasan konservasi padang rumput laut, namun pihaknya akan memilah dan memilih skema yang sesuai.
“Banyak. Dan kita lihat dulu, kita pilah, apakah mereka membantu ini, bantuan atau hibah. Kalau ada bantuan, kita semua akan bantu utangnya. Tapi kalau bisa ambil hibah, kita ambil hibah .Hibah itu anggaran yang mereka berikan kepada kami tapi kami tidak ada kewajiban membayarnya kembali sehingga menjadi utang. Kalau itu pinjaman untuk anak cucu kami, kami harus membayarnya, katanya.