Kia akan menginvestasikan Rp 447 triliun untuk mobilitas masa depan
Jakarta (ANTARA) – Produsen mobil asal Korea Selatan Kia Corp akan berinvestasi sebesar 38 triliun won atau sekitar Rp 447 triliun untuk solusi mobilitas masa depan hingga tahun 2028 dan memperkuat jajaran kendaraan hibrida berbahan bakar bensin di tengah melambatnya penjualan kendaraan listrik.Rencana investasi Kia untuk lima tahun ke depan telah direvisi menjadi 33 triliun won (Rp 388 triliun) lebih banyak dari yang diumumkan tahun lalu, menurut siaran kantor berita Yonhap pada Jumat (5/4).
Kia akan menyuntikkan dana sebesar 15 triliun won (Rp 176 triliun) atau hampir 40 persen dari keseluruhan pengeluarannya untuk mengembangkan kendaraan listrik, kendaraan yang dibuat khusus, mobilitas udara canggih, kendaraan yang digerakkan oleh perangkat lunak, dan robotika, menurut pernyataan perusahaan pada CEO tahun ini. Hari Investor.
Baca juga: Kia EV5 versi internasional mulai diproduksi
Kia memperkirakan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik akan semakin melambat tahun ini karena perlambatan ekonomi, berkurangnya subsidi pemerintah, kurangnya infrastruktur pengisian daya, dan potensi risiko kebakaran.
“Menghadapi persaingan yang lebih ketat dengan pesaing dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik, perusahaan akan secara fleksibel merespons tren pasar yang berubah dengan cepat dan mengubah risiko menjadi peluang,” kata Presiden dan Kepala Eksekutif Kia Song Ho-sung, seperti dikutip Yonhap.
Untuk mengatasi melambatnya permintaan kendaraan listrik, pembuat sedan K5 dan SUV Sorento berencana menambahkan lebih banyak model hibrida bensin ke jajaran produknya di tahun-tahun mendatang.
Kia memproyeksikan rasio model bensin hibrida terhadap total penjualan kendaraan meningkat menjadi 19 persen atau 800.000 unit pada 2028 dari 12 persen atau 372.000 unit pada tahun ini.
Baca juga: Kia akan menambah mobil hybrid ke jajaran kendaraannya
Perusahaan juga akan terus memperkuat jajaran kendaraan listriknya dengan model pasar massal meskipun permintaan terhadap mobil tanpa emisi lebih rendah.