Ketum PSSI enggan berdebat dan lebih memilih mencari solusi
Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir enggan berpolemik panjang dan lebih memilih mencari solusi atas permasalahan dalam mengurai benang kusut sepak bola nasional.Begitu pula dengan isu pemanggilan pemain ke timnas dan soal persiapan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai venue Piala Dunia U-17.
Daripada kita berdebat, lebih baik kita mencari solusinya, kata Erick Thohir kepada wartawan di sela-sela laga uji coba Timnas U-17 Indonesia melawan Korea Selatan, Rabu.
Soal pemanggilan pemain ke timnas yang kerap terjadi trade-off dengan klub, apalagi di turnamen di luar agenda FIFA, Erick punya solusinya. Solusinya Erick merotasi elite pro academy yang akan menjadi wadah kompetisi pemain muda. Dari kompetisi inilah timnas akan mendapat tambahan bekal pemain.
Sebab, kata Erick, akar persoalannya bukan hanya izin klub, tapi stok pemain. Karena PSSI ingin memiliki lapisan timnas yang lengkap mulai dari tim U-12 hingga tim senior, Erick ingin kompetisi pemuda layaknya elite pro academy segera dimulai.
“Tentunya kami masih membutuhkan dukungan dari klub dan liga untuk menambah jumlah pemain timnas kami. Tapi juga di bulan September ini kami akan memulai elite pro academy. Itu positif untuk menambah stok pemain,” kata Erick.
Erick mengatakan, dengan sistem timnas yang berjenjang, kompetisi pemain muda tentu menjadi kuncinya. Elite pro academy juga bisa menjadi ajang regenerasi bagi klub-klub.
Dengan adanya elite pro academy diharapkan tidak ada level timnas yang kosong. Apalagi jika seluruh jajaran timnas serentak menggelar kegiatan. Misalnya saja pada September lalu, tiga level timnas yakni U-17, U-23, dan senior sama-sama melakukan uji coba.