Kepala BRIN tawarkan skema penelitian bersama ke negara Belt and Road
Fokus penelitian kami adalah memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia untuk pembangunan ekonomi masa depan berdasarkan sumber daya lokal nasional yang tidak merusak lingkungan, budaya, geografi, seni dan berbagai keanekaragaman lainnya, kata Handoko.
Namun bukan berarti penelitian BRIN hanya terkait keanekaragaman hayati saja, pasalnya Handoko mengatakan BRIN juga memiliki penelitian di bidang teknologi maju seperti bioteknologi, bioprospektif, satelit, sensor jarak jauh dan lain-lain.
“Misalnya bagaimana kita dapat mengintegrasikan kajian lingkungan dan iklim sekaligus memanfaatkan teknologi canggih seperti akuisisi data cloud computing, pemrosesan gambar, termasuk AI dan big data serta pengembangan aplikasi penginderaan jauh yang menggunakan data armada kapal terkini dan juga dari presentasi satelit dan stasiun tak berawak yang saat ini tersebar di seluruh tanah air,” jelas Handoko.
Mulai tahun 2023, BRIN akan mengerahkan stasiun lapangan multiguna tanpa awak di seluruh tanah air di hutan, perkebunan, sungai, danau, dan juga perairan laut.
Stasiun lapangan tersebut akan dilengkapi dengan multisensor untuk iklim, keanekaragaman hayati, observasi berupa kamera, suara, perekam, dan sistem pemantauan radioaktif.
BRIN juga tengah mempercepat program pembuatan konstelasi 19 satelit penginderaan jauh yang terdiri dari empat sensor optik, empat lainnya dengan radar aperture sintetis dan sisanya satelit Internet of Things. Upaya tersebut bertujuan untuk memperoleh data berkualitas tinggi secara berkelanjutan dengan total manfaat biaya terbaik.
Lebih dari 300 peserta dari 70 negara dan organisasi menghadiri konferensi tersebut, termasuk peraih Nobel Fisika Konstantin Novoselov, akademisi, pakar, rektor universitas, peneliti dari berbagai lembaga penelitian.
Tiongkok telah menandatangani perjanjian kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi antar pemerintah dengan lebih dari 80 negara yang berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).
Konferensi ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Akademi Teknik Tiongkok, Asosiasi Sains dan Teknologi Tiongkok, Pemerintah Kota Chongqing, dan Pemerintah Provinsi Sichuan.
Baca juga: BRIN Ungkap Potensi Logam Tanah Jarang Capai Nol Emisi Karbon
Baca juga: China akan mengadakan Konferensi Jalur Sutra untuk pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Reporter: Desca Lidya Natalia
Editor: Arie Novarina
HAK CIPTA © ANTARA 2023