Keluarga korban tragedi Itaewon menunjukkan bahwa mereka tidak menerima pembatalan penyelidikan ulang
Seoul, Korea Selatan (ANTARA) – Anggota keluarga yang berduka atas insiden maut Itaewon melancarkan demonstrasi menentang Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol karena memveto RUU Khusus penyelidikan baru atas insiden yang terjadi pada 29 Oktober 2022 itu.Para pengunjuk rasa membentangkan 159 spanduk yang masing-masing melambangkan nyawa yang hilang selama penyerbuan massal yang tragis dan penyerbuan di sebuah gang sempit di jantung Itaewon, Seoul pada akhir pekan Halloween 2022.
Baca juga: PM Korea Selatan: Insiden Itaewon karena Manajemen Massa yang Kurang Baik
Demonstrasi terjadi setelah Presiden Korea Selatan Yoon awal pekan ini memveto rancangan undang-undang khusus yang mengamanatkan penyelidikan baru atas kasus tersebut.
Yoon menggunakan hak vetonya dengan mendukung mosi yang menuntut Majelis Nasional mempertimbangkan kembali undang-undang yang diajukan oleh oposisi utama, Partai Demokrat, melalui Majelis Nasional pada bulan Januari.
Undang-undang tersebut menyerukan pembentukan komite investigasi khusus untuk memeriksa kembali penyebab terjadinya kerumunan yang mematikan itu dan untuk menjamin hak-hak para korban.
Sebelumnya, Parlemen Korea menyetujui pemakzulan Menteri Dalam Negeri Lee Sang-Min atas tanggapannya terhadap insiden maut pada 29 Oktober 2022 yang menewaskan 159 orang dan melukai 196 orang.
Baca juga: Parlemen Korea Selatan menyetujui pemakzulan menteri dalam negeri terkait tragedi Itaewon