Kata Sifat dalam Bahasa Jepang, Berikut Pengelompokannya dan Penggunaannya
Dalam bahasa Jepang, kata sifat tidak hanya digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu, tetapi juga untuk menjelaskan sifat dari kata benda. Uniknya, pola pembentukan kalimat dalam menjelaskan objek ini berbeda dengan pola yang biasa kita jumpai dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jepang, pola ini dapat dijelaskan dengan dua situasi, yaitu Menjelaskan – Menjelaskan (MD) dan Menjelaskan – Menjelaskan (DM).
Jelaskan – Dijelaskan (MD)
Dalam pola ini, kata sifat ditempatkan di depan kata benda untuk memberikan gambaran tentang sifat benda. Berikut contoh pola kalimat MD:
1. やすい カメラ (kamera Yasui):
Kata sifat “やすい” (Yasui) artinya murah.
Kata benda “カメラ” (kamera) berarti kamera.
Artinya “Kamera murah”.
2. たかいやま (Takai yama):
Kata sifat “たかい” (Takai) berarti tinggi.
Kata benda “やま” (yama) berarti gunung.
Artinya “Gunung tinggi”.
3. にぎやかな まち (Nigiyaka na machi):
Kata sifat “にぎやかな” (Nigiyaka na) berarti ramai.
Kata benda “まち” (machi) berarti kota.
Artinya “kota yang ramai”.
Dijelaskan – Jelaskan (DM)
Dalam pola ini, kata sifat ditempatkan setelah kata benda dengan menggunakan partikel “が” (ga) untuk memberikan gambaran tentang sifat benda. Berikut contoh pola kalimat DM:
1. へやがひろい (Heiya ga hiroi):
Kata benda “へや” (heya) berarti ruangan.
Partikel “が” (ga) digunakan untuk menghubungkan kata benda dan kata sifat.