NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Jenazah tiga pengungsi Rohingya ditemukan di laut

Kepala Operasi Tim SAR Aceh Jaya Mirza Safrinadi mengatakan pada hari Sabtu bahwa para petugas akan terus melakukan pencarian di perairan lepas pantai Calang, Kabupaten Aceh Jaya, untuk mencari orang-orang yang masih hilang, demikian laporan Antara.

Kelompok etnis Rohingya yang sebagian besar beragama Islam telah menghadapi penganiayaan di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha dan mengalami kekerasan militer yang sistematis sejak tahun 2017, yang memaksa mereka mengungsi ke Bangladesh atau negara tetangga lainnya.

Indonesia telah menyaksikan gelombang kedatangan pengungsi Rohingya yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan lebih dari 2.300 orang tiba tahun lalu, menurut data UNHCR, yang merupakan rekor tahunan. Hal ini didorong oleh memburuknya kondisi di kamp-kamp di Bangladesh dan ancaman kekerasan yang terus berlanjut di negara asal Rohingya, Myanmar.

Meskipun Indonesia belum menandatangani konvensi pengungsi PBB tahun 1951 dan oleh karena itu tidak memiliki kewajiban hukum internasional untuk menampung pengungsi, Indonesia telah menerima pengungsi untuk sementara waktu untuk dimukimkan di negara ketiga.

Namun, penolakan terhadap kedatangan Rohingya telah meningkat sejak akhir tahun lalu. Pada bulan Desember 2023, mahasiswa Aceh memprotes kehadiran Rohingya di Banda Aceh dan menyerbu tempat penampungan pengungsi untuk memaksa mereka keluar.

Pada bulan yang sama, Angkatan Laut Indonesia mengusir sebuah kapal yang membawa Rohingya di lepas pantai Sumatra.

Andreas Harsono dari Human Rights Watch mendesak Indonesia untuk membantu para pengungsi Rohingya kapanpun mereka ditemukan di perairan Indonesia dan mengatakan bahwa “tidak boleh ada penolakan”.

“Upaya penyelamatan adalah keputusan yang tepat dari pihak berwenang, meskipun akan lebih baik jika kapal tersebut tidak terbalik sejak awal,” kata Andreas kepada The Jakarta Post pada hari Minggu.

Sementara itu, aktivis Wahyu Susilo dari Migrant Care mengatakan bahwa insiden tersebut menunjukkan kebutuhan mendesak untuk membantu orang-orang Rohingya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *