Jaringan pencak silat nyatakan dukungan terhadap Ganjar-Mahfud
Kami yakin dan yakin keduanya adalah pemimpin yang tepat, tidak akan mengkhianati bangsa Indonesia. Kediri (ANTARA) – Pejuang pencak silat yang tergabung dalam Jaringan Pencak Silat Nusantara (JPSN) menyatakan dukungannya terhadap calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud Md pada Pilpres 2024.Ketua Umum JPSN KH Ubaidillah Suwito mengatakan, para pendekar silat akan bersatu untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. JPSN menilai Ganjar-Mahfud merupakan sosok yang tepat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Keduanya memiliki rekam jejak yang baik, berintegritas dan dapat menjadi teladan dalam memajukan negara.
“Kami sepakat mendukung kemenangan Ganjar-Mahfud sebagai presiden dan wakil presiden, keduanya merupakan sosok berintegritas yang mampu menjadi pemimpin Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Dalam deklarasi di Gedung Serbaguna Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, disebutkan pasangan ini dinilai bisa menjadi pemimpin yang saling melengkapi. Keduanya memiliki rekam jejak, integritas, dan komitmen yang luar biasa terhadap bangsa.
Selain itu, sebagai pemimpin, keduanya juga memiliki visi, imajinasi yang konkrit terhadap masa depan Indonesia, dan mampu memimpin Indonesia dengan segala keberagaman budayanya.
“Kami yakin dan yakin keduanya adalah pemimpin yang tepat, tidak akan mengkhianati rakyat Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, keputusan dukungan tersebut didasari oleh beberapa hal mendasar, yaitu Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu memantapkan kekuatan bangsa dan mengutamakan kepentingan nasional dibandingkan kepentingan lainnya.
Selain itu, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang tegas dan protektif, pemimpin yang bergerak cepat dan terukur, pemimpin yang berani mengambil resiko dan bertanggung jawab terhadap rakyat.
“JPSN meyakini Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang adil dan taat aturan, serta menjadikan demokrasi sebagai upaya untuk menyejahterakan rakyat kecil, bukan upaya untuk mengakali aturan dan merendahkan etika bangsa,” ujarnya.
