IUD Merupakan Alat Intra Rahim, Pahami Kelebihan, Efek Samping, dan Tata Cara Pemasangannya
Prosedur pemasangan IUD merupakan prosedur medis yang perlu dilakukan oleh tenaga medis terlatih. Berikut langkah-langkah prosedur pemasangan IUD:
1. Konsultasi dengan Tenaga Medis
Sebelum memasang IUD, Anda akan berkonsultasi dengan ahli medis, seperti dokter atau bidan, untuk mengevaluasi apakah IUD cocok untuk Anda. Pada konsultasi ini, Anda akan diminta untuk memberikan informasi mengenai riwayat kesehatan dan menstruasi Anda. Dokter atau bidan juga akan menjelaskan prosedurnya dan memberi Anda kesempatan untuk bertanya seputar IUD.
2. Pemeriksaan fisik
Usai konsultasi, dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul, untuk memastikan Anda tidak mengalami infeksi atau kondisi medis tertentu yang mungkin menghalangi pemasangan IUD.
3. Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Sebelum memasang IUD, Anda akan diperiksa penyakit menular seksualnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan Anda tidak menderita penyakit seperti gonore atau klamidia yang dapat menimbulkan komplikasi jika IUD dipasang saat infeksi masih aktif. Bila terdapat infeksi, pengobatan akan diberikan sebelum pemasangan IUD.
4. Pemasangan IUD
Setelah Anda dinyatakan sebagai kandidat yang cocok, prosedur pemasangan IUD akan dilakukan. Pemasangannya biasanya dilakukan pada masa menstruasi, meski pemasangan IUD bisa kapan saja selama Anda tidak sedang hamil. Dokter atau bidan akan memasukkan IUD melalui leher rahim dan memasangnya di dalam rahim. IUD membuka “kaki” berbentuk T yang memungkinkan alat tersebut menempel dengan aman ke rahim. Memasukkan IUD mungkin menyebabkan rasa tidak nyaman atau kram, namun biasanya tidak memerlukan anestesi.