Indonesia resmi meluncurkan pertukaran CPO, mendukung target negara maju 2045
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan bursa fisik minyak sawit mentah (CPO) pertama pada Jumat (13/10), sebagai upaya perbaikan tata kelola industri kelapa sawit dan mendukung target menjadi negara maju pada tahun 2045. .Peluncuran bursa CPO ini menandai langkah penting bagi Indonesia yang selama ini menjadi pemasok utama minyak sawit dunia namun belum memiliki bursa sendiri untuk menentukan harga referensi. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan produksi CPO Indonesia tahun lalu mencapai 46,7 juta ton dan menyumbang lebih dari separuh pasokan global.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan keberadaan bursa CPO ini bersifat sukarela sehingga pelaku usaha tidak dipaksa untuk ikut serta. Namun sejauh ini sudah ada 18 pelaku usaha yang ikut serta, sedangkan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) ditunjuk sebagai penyelenggara.
Meski resmi diluncurkan pada hari ini, namun perdagangan perdana baru dilakukan pada tanggal 23 Oktober dan saat itu price Discovery atau penetapan harga sudah bisa diperoleh. Bappebti menargetkan harga yang terbentuk bisa menjadi acuan harga mulai kuartal I tahun depan seiring dengan meningkatnya kredibilitas bursa.
“Perdagangan di bursa ini akan menempatkan penjual dan pembeli pada level playing field atau daya tawar yang sama karena akan mempertemukan banyak penjual dan pembeli,” kata Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko.
