Hoarding Disorder Suka Menimbun Barang Tak Berguna, Ini Dampak Psikologisnya
Hoarder atau orang yang mengalami Hoarding Disorder seringkali menghadapi berbagai dampak psikologis akibat perilakunya menimbun barang-barang yang tidak berguna. Dampak tersebut tidak hanya menimpa individu yang mengalami penyakit ini, namun juga orang-orang disekitarnya, terutama keluarga terdekat.
1. Mengalami konflik dengan keluarga
Dalam penelitian berjudul Merancang Informasi Hoarding Disorder Menggunakan Media Aplikasi Berbasis Windows (2020) oleh Zulfa Adilla, salah satu dampak psikologis dari Hoarding Disorder adalah konflik dalam hubungan keluarga.
Barang-barang yang ditimbun oleh seorang Hoarder seringkali mengganggu pergerakan anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat menimbulkan frustrasi, kemarahan, dan ketidaknyamanan dalam keluarga. Anak atau saudara si Penimbun juga mungkin merasa malu jika ada orang lain yang berkunjung ke rumahnya karena kondisi rumahnya yang berantakan.
Konflik seperti ini dapat mengakibatkan renggangnya hubungan dalam keluarga, bahkan sampai pada taraf perceraian, karena pasangan seorang Hoarder mungkin tidak bisa mentolerir gaya hidup yang sulit diterima.
2. Menimbulkan Gangguan Kecemasan
Selain dampak tersebut, Hoarding Disorder juga dapat memberikan dampak psikologis yang lebih serius pada individu yang mengalami gangguan ini. Salah satunya adalah gangguan cemas atau cemas. Kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan stres kronis, dan kedua hal ini sering dialami oleh penderita Hoarding Disorder. Gangguan ini dapat memperburuk kondisi psikologis penderitanya dalam jangka panjang.