Gunakan lensa kontak dengan bijak – ANTARA News
Efek samping
Efek samping yang paling sering terjadi adalah terkait kebersihan penggunaan lensa kontak, yaitu infeksi pada kornea (keratitis).
Keratitis dapat disebabkan oleh bakteri, jamur atau parasit lainnya. Hal ini disebabkan oleh air keran yang meningkatkan risiko infeksi bersarang di lensa kontak.
Misalnya saja menggunakan lensa kontak saat mandi, kebersihan tangan yang buruk saat melepas atau memasang lensa kontak, serta menggunakan air keran untuk merendam atau mencuci lensa kontak.
Efek samping lain yang dapat terjadi adalah kerusakan lapisan kornea, iritasi mata, reaksi alergi, dan mata kering. Efek samping ini harus ditangani oleh dokter spesialis mata dengan tepat, agar tidak berkembang menjadi penyakit serius dan berujung pada kebutaan.
Ada beberapa tips efektif menggunakan lensa kontak yang dikenal dengan singkatan 3K (konsultasikan, jaga kebersihan, dan kenali tanda bahaya).
Konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk memeriksa kondisi mata Anda sebelum menggunakan dan memilih lensa kontak yang sesuai. Dokter akan mengevaluasi beberapa faktor penting yang berguna pada lensa kontak, yaitu kekuatan lensa, bahan lensa kontak (kandungan air, kemampuan menghantarkan oksigen), diameter, ketebalan dan kelengkungan lensa untuk memberikan kenyamanan saat menggunakan lensa kontak.
Selain itu, lama penggunaan dan waktu penggantian lensa kontak (harian atau bulanan) juga akan disesuaikan dengan kondisi mata pengguna.
Oleh karena itu, jagalah kebersihan lensa kontak. Untuk pemeliharaan, kotak lensa kontak sebaiknya diganti setiap tiga bulan. Gunakan cairan steril untuk membersihkan wadah lensa kontak, lalu gosok wadahnya dengan jari yang bersih dan keringkan di udara terbuka, menghadap ke atas atau ke bawah.
Menurut American Optometric Association, penggunaan lensa kontak secara umum sebaiknya berdasarkan anjuran dokter spesialis mata mengenai anjuran durasi penggunaan lensa kontak dan jadwal penggantian lensa kontak. Lensa kontak tidak boleh dipakai semalaman, kecuali atas anjuran dokter mata, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
Sebelum memegang lensa kontak, cuci tangan dengan sabun tanpa pewangi dan keringkan tangan dengan kain tidak berbulu, yaitu kain yang terbuat dari 100 persen poliester. Gunakan selalu produk perawatan lensa kontak yang direkomendasikan oleh dokter spesialis mata. Tidak semua jenis cairan lensa kontak cocok untuk semua jenis lensa kontak. Cairan garam (misalnya: cairan IV) dan obat tetes air mata tidak mensterilkan lensa kontak Anda. Selanjutnya, langkah-langkah pembersihan lensa kontak dapat diikuti sesuai dengan yang tertera pada kemasan produk desinfeksi lensa kontak.
Selain itu, hindari mencuci lensa kontak dengan air keran, menggunakan air liur untuk melembabkan lensa kontak, atau menggunakan cairan pembersih lensa kontak yang sudah kadaluarsa. Jangan menggunakan lensa kontak saat berenang, mandi, atau berendam di air.
Segera lepas lensa kontak jika mata mengalami kemerahan, nyeri atau penglihatan memburuk saat menggunakan lensa kontak dan segera konsultasikan ke dokter spesialis mata. Sebaiknya periksakan mata Anda secara rutin ke dokter spesialis mata, minimal setahun sekali, meskipun tidak ada keluhan, untuk mendapatkan lensa kontak dan produk perawatan lensa kontak yang sesuai untuk mata Anda.
Terakhir, kenali tanda-tanda bahayanya. Apabila pada mata Anda terlihat berbeda seperti mata merah, terdapat warna putih pada bagian tengah mata, pandangan tidak jelas atau buram, serta mata terasa perih, nyeri, berair dan menyilaukan, maka konsultasikan kondisi Anda pada dokter spesialis mata.
Sembari menunggu janji bertemu dengan dokter spesialis mata, tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan sering meneteskan air mata buatan (setiap satu hingga 3 jam sekali) dan kompres dingin.
*) dr. Rina La Distia, Sp.M(K) PhD merupakan dokter spesialis mata di RSCM
*) dr. Stefanny Haryady dan dr. Halia Ignatia Hasibuan adalah dokter umum di RSCM
Hak Cipta © ANTARA 2024