Gencatan senjata sementara, warga Gaza dapat makanan dan bahan bakar
Sejak Jumat, lebih dari 500 truk yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, peralatan medis dan air, serta bahan bakar dan gas LPG, telah memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami memerlukan bantuan kemanusiaan seperti ini, namun kami juga memerlukan keamanan. Kami berharap masyarakat internasional dapat menekan Israel untuk menghentikan konflik melawan kami di Gaza,” kata Mohammed Afana, seorang warga Palestina yang tinggal di Beit Lahia, kepada Xinhua.
Afana kehilangan empat saudara laki-laki dan enam kerabat lainnya dalam serangan Israel. “Kami tidak terlibat dalam aktivitas militer apa pun, namun kami menanggung beban paling berat dari ketegangan ini,” katanya.
“Kami tidak ingin konflik yang ada saat ini terus berlanjut, dan kami ingin menata kembali kehidupan kami,” kata Afana.
Pemboman Israel selama berminggu-minggu di Gaza telah menyebabkan lebih dari 14.000 warga Palestina tewas, 40 persen di antaranya adalah anak-anak, sementara ribuan lainnya belum ditemukan dan diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas.
Sedangkan menurut data Israel, sekitar 1.200 orang tewas, sebagian besar terjadi pada serangan awal Hamas pada 7 Oktober yang memicu konflik mematikan tersebut.
Wartawan: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
HAK CIPTA © ANTARA 2023