Gempa Sumedang sebabkan keretakan di terowongan Tol Cisumdawu dan RSUD
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berkekuatan M 4,1 berpusat di 6,48 Lintang Selatan dan 107,93 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer. Gempa kedua berkekuatan M 3,4 pada kedalaman 6 kilometer berada pada 6,84 LU dan 107,34 BT, dan gempa ketiga (guncangan utama) atau M 4,8 terletak dekat episentrum gempa sebelumnya yakni pada 6,85 LU dan 107,94 BT. Bujur dengan kedalaman 5 kilometer.
Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya, dan Mineral (ESDM), gempa ini diduga disebabkan oleh aktivitas aktif sesar Cileunyi – Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi episentrum gempa dan kedalaman dari data BMKG.
Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar sebelah kiri, sebarannya dimulai dari selatan Desa Tanjungsari dan berlanjut ke timur laut hingga ke lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju gesernya berkisar antara 0,19 – 0,48 mm. /tahun.
Baca juga: Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar Pastikan RSUD mendapat perhatian khusus
Baca juga: Badan Geologi Paparkan Analisa Gempa di Sumedang
Baca juga: Basarnas pantau wilayah terdampak gempa Sumedang
Wartawan: Ricky Prayoga
Redaktur: Riza Mulyadi
Hak Cipta © ANTARA 2024