Erick Thohir: Sejarah negara tidak lepas dari peran penting pers
Jika kita menilik sejarah perjalanan panjang suatu bangsa, tentu menarik juga ada sejarah pers. Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sejarah perjalanan panjang suatu negara tidak lepas dari pentingnya peran pers di negara tersebut.“Kalau kita melihat sejarah perjalanan panjang suatu bangsa, yang menarik di saat yang sama ada sejarah pers,” kata Erick saat memberikan sambutan usai melihat pameran foto bertajuk “Pers, Demokrasi dan Pembangunan”. di Ruang Galeri Komplek ANTARA Heritage Center atau yang selama ini dikenal. dengan Gedung ANTARA Pasar Baru, Jakarta, Minggu.
Erick mencontohkan sejarah Amerika Serikat (AS), ketika terjadi perang saudara, tentunya pers juga menjadi bagian penting dalam memberitakan peristiwa yang terjadi saat itu.
“Kalau kita lihat ketika Amerika juga sedang mengembangkan kebebasan berpendapat, bahkan pernah terjadi perang saudara antara dua wilayah di Amerika, tentunya pers juga menjadi bagian penting dalam pemberitaan peristiwa yang terjadi pada saat terjadinya,” kata Erick. .
Bahkan, lanjutnya, juga terjadi perdebatan gagasan, ketika mantan Presiden AS Abraham Lincoln berbicara tentang AS sebagai tanah kebebasan, di mana hak asasi manusia dilindungi bagi semua orang.
Baca juga: Erick Thohir Singgung Pentingnya Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Baca juga: Erick Thohir Sebut Kendaraan Listrik Bantu Jakarta Bebas Polusi
“Itulah alur gerakan besar ketika mereka harus berbeda pendapat dengan saudara-saudaranya di daerah lain yang masih memikirkan perbudakan. Itu harus menjadi bagian dari perkembangan industri Amerika saat itu dan pada saat itulah pers I berpikirlah dengan perspektif yang berbeda, tapi itulah yang terjadi. Amerika,” katanya.
Hal serupa, kata Erick, juga terjadi di Indonesia, bahwa sejarah perjalanan panjang negeri ini tidak lepas dari sejarah pers.
Dikatakannya, Gedung ANTARA Pasar Baru yang didirikan pada tahun 1925 juga mengiringi sejarah panjang Indonesia, salah satunya adalah peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1928.