Dokter: Pakai bra kawat menyebabkan kanker payudara, mitos
Tangerang (ANTARA) – Konsultan Onkologi Eka Hospital Bekasi, dr. Budi Harapan Siregar mengatakan penggunaan bra kawat menyebabkan kanker payudara, hal tersebut hanya mitos karena belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikannya.Meski sudah beredar di masyarakat, anggapan tersebut hanya mitos belaka. Memakai bra yang ketat bisa menimbulkan rasa sakit jika terlalu sering dipakai, kata dr Budi Harapan Siregar dalam keterangannya di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan semua wanita berisiko terkena kanker payudara.
Oleh karena itu, sangat penting bagi wanita untuk memahami faktor penyebab kanker payudara dan hal-hal yang perlu dicegah, antara lain pemeriksaan payudara dengan SADARI atau USG payudara secara rutin.
Kanker payudara masih menjadi jenis kanker dengan angka kasus tertinggi di dunia. Kanker ini muncul di area payudara ketika sel-sel di payudara tumbuh tidak normal dan bermutasi membentuk segumpal daging yang disebut tumor atau kanker.
Baca juga: Waspadai Berbagai Hoax Terkait Kanker Payudara
Baca juga: Praktisi: Tidak semua penderita kanker payudara memerlukan mastektomi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 2,3 juta orang didiagnosis menderita kanker payudara dan 685.000 kematian secara global pada tahun 2020.
“Hal ini tentunya menjadikan kanker payudara sebagai salah satu penyakit kanker yang paling mendapat perhatian masyarakat,” ujarnya.
Meskipun kesadaran terhadap kanker payudara mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, namun hal ini juga menimbulkan banyak mitos dan fakta yang beredar memberikan informasi mengenai kanker payudara.
“Salah satu mitos yang beredar di masyarakat adalah kanker payudara hanya terjadi pada wanita,” ujarnya.
Faktanya, kanker payudara juga bisa terjadi pada pria, meski risikonya jauh lebih kecil dibandingkan pada wanita, ujarnya
Ia menjelaskan, kanker disebabkan oleh mutasi pada sel-sel dalam tubuh dan menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal. Jadi kanker payudara terjadi karena adanya mutasi pada sel-sel di payudara.
Ada banyak faktor yang diyakini dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara, di antaranya adalah faktor genetik seperti memiliki ibu, nenek, atau anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat kanker payudara.
Semakin tua seseorang, semakin tinggi pula risikonya terkena kanker payudara. Riwayat pengobatan tertentu seperti pengobatan radioterapi (radiasi) dan pengobatan terapi hormon.
Sistem reproduksi, wanita yang mengalami menstruasi lebih awal atau menopause lebih lambat juga diketahui berisiko lebih besar terkena kanker payudara. “Wanita yang kelebihan berat badan akan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara,” ujarnya.