Dokter Gaza: Bayi-bayi di inkubator bisa meninggal jika listrik padam
Dokter RS Shifa mengatakan mereka sedang menunggu kerabat bayi yang rumah keluarganya terkena bom. Bayinya selamat, namun ibu dan sembilan anggota keluarga lainnya meninggal.
Dokter yang merawat bayi tersebut mengatakan di Facebook: “Jika bayi ini membaik, kami tidak tahu siapa yang akan merawatnya karena ia telah menjadi yatim piatu.”
Pihak berwenang Gaza mengatakan setidaknya 5.087 warga Palestina telah tewas akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober, termasuk 2.055 anak-anak, dan lebih dari 15.000 lainnya terluka.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan 1,4 juta dari 2,3 juta penduduk Gaza saat ini menjadi pengungsi internal, sebagian besar dari mereka mencari perlindungan di tempat penampungan darurat PBB yang penuh sesak.
Militer Israel mendesak warga Palestina untuk pergi ke selatan menuju Gaza karena lebih aman, namun rumah sakit mengatakan mereka tidak dapat memindahkan pasien yang sakit dan terluka, terutama mereka yang membutuhkan alat bantu hidup.
Namun serangan udara Israel telah menghantam seluruh Jalur Gaza, termasuk bagian selatan.
Juru bicara militer Israel mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meminta penduduk Jalur Gaza utara untuk pindah ke selatan dan tidak tinggal di dekat tempat persembunyian Hamas di Kota Gaza.
“Tetapi pada akhirnya, Hamas berbaur dengan warga sipil di seluruh Jalur Gaza. Jadi, di mana pun Hamas muncul, IDF akan menyerangnya…,” kata juru bicara tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Perang Jalur Gaza, Pasukan Israel Akui Lakukan Serangan Darat Terbatas
Baca juga: Hamas: Konflik Gaza adalah bagian dari perang global yang dipimpin AS
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Redaktur: Anton Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2023