NEWS

Berita Trending Terupdate

KasusotomotifUmumUnik

Disosiatif merupakan interaksi yang memicu konflik, diketahui bentuk dan dampaknya


Setiap bentuk interaksi disosiatif menampilkan ketidakseimbangan, konfrontasi, dan perbedaan yang dapat memicu ketidaknyamanan, sikap negatif, bahkan konflik verbal dan fisik. Berikut ini adalah bentuk-bentuk interaksi disosiatif.

1. Rivalitas atau Persaingan

Persaingan adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha mengalahkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat muncul dalam berbagai konteks, mulai dari sekolah hingga pekerjaan, bahkan melibatkan persaingan ekonomi, budaya, posisi, dan ras. Meskipun persaingan dapat memotivasi pertumbuhan dan pencapaian, namun jika tidak dikelola dengan bijak, persaingan dapat menimbulkan konflik.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang melibatkan perasaan tidak suka yang tersembunyi, seperti keraguan atau kebencian terhadap seseorang. Hal ini terletak di antara persaingan dan pertentangan, yang melibatkan sikap mental tersembunyi terhadap orang lain. Contohnya bisa berupa penolakan, protes, pelarangan, makian, fitnah, atau bahkan hasutan. Kontravensi dapat berkembang menjadi konflik jika perbedaan yang ada tidak diselesaikan secara bijaksana.

One thought on “Disosiatif merupakan interaksi yang memicu konflik, diketahui bentuk dan dampaknya

  • Good way of telling, and nice paragraph to obtain data about my presentation subject matter, which i
    am going to deliver in academy.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *