Dinkes Tangerang: DAU kecamatan bisa digunakan untuk menurunkan stunting
Baca juga: Pemkot Tangerang kucurkan Rp 200 juta ke kecamatan untuk tanggulangi stunting
Kemudian Babar Bahagia (Bayi dan Ibu Cageur, Membawa Akta Kelahiran, Kartu Keluarga dan Kartu Indonesia Sehat, Gerakan Hamil Sehat, Laksa Gurih (Pengobatan Gizi Buruk Agar Cepat Sembuh), Simkesda (Sistem Informasi Kesehatan Daerah) berisi laporan imunisasi balita.
Berikutnya adalah Cageur Jasa (Kolaborasi Kunjungan Rumah Terpadu Keluarga Sehat), Kader Asmara TBC (Aksi Skrining Mandiri TBC Berbasis Komunitas), Sekoper Spirit (Sistem Elektronik Penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga Kota Tangerang), Kader Kesling Ceria (Periksa Rumah dan Lingkungan Kita) dengan Aplikasi Siceria (Sistem Informasi Pengecekan Rumah dan Lingkungan Kita)
Selain itu, Si Kasep (Permohonan Kursus Higiene Sanitasi dan Keamanan Pangan), PAUD Kurbakala (Pengukuran Berat dan Tinggi Badan Berkala), P2L (Pekarangan Pangan Berkelanjutan) untuk Keluarga Balita Stunting, Bantuan Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman ) untuk Balita Stunting, Bantuan BKB Stunting Kit, peningkatan akses air minum dan sanitasi, pelatihan pencegahan stunting bagi remaja dan calon pengantin, serta pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin.
Baca juga: Pemkot Tangerang luncurkan “Sikumbang Gemez” untuk cegah stunting
“Keberhasilan penurunan stunting di Kota Tangerang merupakan hasil kolaborasi dengan menjalankan program-program yang ada secara holistik dan terpadu,” ujarnya.
Wartawan : Achmad Irfan
Redaktur: Bambang Sutopo Hadi
HAK CIPTA © ANTARA 2023