Dinkes Boyolali: Kasus demam berdarah pada tahun 2024 akan terus menurun
Menurut dia, jika ditemukan ada kasus yang dirawat di rumah sakit yang benar-benar menderita demam berdarah, maka akan dilakukan penyelidikan epidemiologi. Dari hasil pengawasan akan diketahui sumber penularannya ada di sana atau berasal dari tempat lain.
Hal ini terlihat pada satu kasus dari 10 kasus demam berdarah, menderita demam tanpa sebab, jika benar maka akan dilakukan kegiatan fogging.
Baca juga: Dinas Kesehatan: 72 warga Kota Pekalongan-Jawa Tengah terjangkit DBD
Baca juga: Dinkes Jateng imbau warga waspadai penyakit demam berdarah saat musim hujan
Ia berharap gerakan melihat jentik di dalam rumah harus dilakukan di tempat penampungan air. Selisih jentik nyamuk harus lebih dari 95 persen, untuk memastikan tidak ada penyebaran atau pertumbuhan nyamuk demam berdarah di sana.
Ia juga berharap masyarakat dapat meminta obat pembunuh jentik nyamuk atau meredakannya di Puskesmas terdekat. Abate diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat selama persediaan masih ada.
“Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala mengarah ke demam berdarah, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter atau layanan kesehatan terdekat,” ujarnya.
Baca juga: Kemenkes: Pengembangan Nyamuk Wolbachia Dilaksanakan di Enam Kota
Baca juga: Kemenkes: Kasus DBD pada 2023 turun 30 persen dari tahun sebelumnya
Baca juga: Kemenkes: Edukasi PSN dan Sosialisasi Wolbachia Jadi Tantangan Atasi DBD
Wartawan : Bambang Dwi Marwoto
Redaktur: Budhi Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024