China Menumbuhkan Primata Sel Punca Pertama, Lahir dengan Mata dan Jari Hijau
Keberhasilan pengembangan monyet chimeric ini membawa peluang besar untuk memperdalam penelitian penyakit manusia. Dengan memiliki model monyet yang lebih akurat, khususnya dalam mempelajari penyakit neurologis, penelitian ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme penyakit dan potensi pengembangan terapi yang lebih efektif.
Selain itu, keberhasilan ini juga berdampak pada bidang rekayasa genetika dan konservasi spesies primata. Para peneliti berpendapat bahwa monyet chimeric memiliki potensi nilai konservasi spesies yang sangat besar jika dapat diciptakan di antara dua jenis spesies primata non-manusia, terutama yang terancam punah. Dengan menyelidiki kontribusi sel donor dari spesies yang terancam punah terhadap garis keturunan, kemungkinan menghasilkan hewan dari spesies tersebut melalui pembiakan menjadi kenyataan yang menarik.
Meski keberhasilan ini merupakan tonggak bersejarah, para ilmuwan mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi. Efisiensi metode ini terbatas, dan hanya satu dari 12 kehamilan yang menghasilkan monyet chimeric hidup. Kesehatan satu-satunya monyet yang masih hidup juga memburuk setelah 10 hari dan akhirnya disuntik mati.
Namun, harapannya tetap tinggi, dengan para peneliti berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi metode ini. Jika berhasil, hal ini tidak hanya akan memajukan penelitian biomedis, namun juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan spesies primata yang terancam punah.