Bunyi-bunyi rekonsiliasi yang kian nyaring dari Senayan
Pertemuan tersebut juga memberikan gambaran bahwa jembatan menuju rekonsiliasi sedang dibangun. Meski diakui Puan, pertemuan itu merupakan bagian dari silaturahmi, namun memiliki makna yang tidak bisa diabaikan dalam proses rekonsiliasi.
Usai bertemu Rosan, Puan tak menutup kemungkinan silaturahmi bisa dilakukan dengan siapa pun, termasuk dengan Prabowo.
Sinyal rekonsiliasi tersebut juga diamini oleh legislator Partai Golkar, Lodewijk F. Paulus. Wakil Ketua DPR ini mengatakan, silaturahmi antar tokoh bangsa merupakan hal yang baik.
Selain Puan, ia meyakini kemungkinan besar Prabowo juga akan bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Sebagai politikus di luar kader PDI Perjuangan dan Gerindra, ia menilai kedekatan kedua tokoh tersebut di kancah politik nasional sudah terjalin sejak lama.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, rencana pertemuan kedua tokoh pasangan calon Pilpres 2009 itu akan direncanakan dan dibahas bersama serta akan diinformasikan di kemudian hari.
Secara pribadi, Dasco mengaku kerap menjalin silaturahmi lintas partai. Sebab komunikasi tersebut harus tetap dilakukan tanpa ada kendala.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan, rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati merupakan hal yang positif.
Selain sama-sama menjabat sebagai Ketua Umum partai, pertemuan tersebut juga akan menjadi ajang silaturahmi antara presiden terpilih dan mantan presiden.
Sebab, ketimbang konflik, silaturahmi adalah aktivitas yang paling tepat dilakukan.
Ia menilai hubungan Prabowo dan Megawati sudah lama tidak bermasalah. Hal itu dibuktikan dengan bersatunya keduanya pada Pemilu 2009, dan tak adanya perlawanan saat Prabowo menjabat Menteri Pertahanan pada 2019.
Jika terealisasi, maka pertemuan tersebut akan menjadi momen bersejarah yang patut diapresiasi karena membangun negara memerlukan dukungan tokoh-tokoh nasional lainnya.
“Saya melihatnya dari sisi positif, tokoh-tokoh nasional bersatu membangun bangsa,” ujarnya.
Dengan cara ini, rekonsiliasi lebih dari sekedar kekuatan politik. Persatuan antara kubu-kubu yang sebelumnya bersaing ketat menandai sebuah langkah penting menuju pembangunan bangsa di masa depan.
Redaktur: Achmad Zaenal M
Hak Cipta © ANTARA 2024