BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
“BRI akan terus memastikan ketersediaan sumber pertumbuhan baru, terutama yang berasal dari segmen ultra mikro, yang kedua memastikan kecukupan permodalan untuk mendukungmeliputi pertumbuhan bisnis secara keseluruhan berkelanjutan pada tahun 2024,” kata Sunarso.
Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen tahun ke tahun (yoy) menjadi Rp 1.266,4 triliun. Capaian tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit industri perbankan nasional sebesar 10,4 persen yoy sepanjang tahun 2023.
Baca juga: OJK: Kredit Restrukturisasi COVID-19 Turun Jadi Rp 285,32 Triliun
Sementara kinerja BRI sepanjang tahun 2023 secara konsolidasi mencatat aset perseroan tumbuh 5,3 persen yoy menjadi Rp1.965 triliun, dan membukukan laba Rp60,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen yoy.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen yoy, lebih baik dibandingkan DPK industri perbankan nasional yang tumbuh 3,8 persen yoy pada akhir Desember 2023. Penghimpunan DPK masih didominasi dana murah (CASA) dengan persentase mencapai 64,4 persen atau setara Rp 874,1 triliun.
Wartawan : Imamatul Silfia
Redaktur: Nusarina Yuliastuti
Hak Cipta © ANTARA 2024