BPS menyebut beras dan rokok kretek menyumbang inflasi Sulsel
Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen; kelompok perlengkapan, perkakas dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,13 persen; kelompok angkutan sebesar 1,56 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.
Kemudian kelompok rekreasi, olah raga, dan budaya sebesar 1,00 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,66 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,55 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,42 persen.
Adapun beberapa komoditas penyumbang inflasi yoy pada Januari 2024, komoditas dominan penyumbang/penyumbang inflasi y-on-y pada Januari 2024 antara lain beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, angkutan udara, tomat, cabai merah. , bawang putih, cabai rawit, kontrak rumah, gula pasir, daging ayam ras, bawang merah, labu siam, akademi/universitas, tarif rumah sakit, kentang dan angkutan antar kota.
Sedangkan komoditas penyumbang/penyumbang deflasi y-on-y antara lain: ikan cakalang/sisik, ikan teri, ikan bandeng/bolu, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, kangkung, ikan tenggiri, ikan tenggiri, bayam, ikan tongkol, tempe, ikan panjang muda. daun buncis, dan tahu mentah.
Baca juga: Gubernur BI Apresiasi Sulsel Pengendalian Inflasi
Baca juga: Pemprov Sulsel kembali menjaga inflasi di bawah nasional
Wartawan: Muh. Hasanuddin
Redaksi : Budisantoso Budiman
Hak Cipta © ANTARA 2024