BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850
Jika kita bandingkan dengan sebelum industri dimulai atau tahun 1850 hingga 1900, maka tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang kenaikannya mencapai 4,45 derajat. Kabupaten Pasaman (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas sejak pra-industrialisasi pada tahun 1850 dan berdampak langsung terhadap perubahan iklim di dunia, termasuk Indonesia.Jika kita bandingkan dengan sebelum industri ada atau pada tahun 1850 hingga 1900, maka tahun 2023 merupakan tahun terpanas yang kenaikannya mencapai 4,45 derajat, kata Sekretaris Utama BMKG Dwi Budi Sutrisno di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Sabtu.
Hal itu disampaikan Dwi saat menghadiri perayaan titik kulminasi matahari sekaligus peringatan Hari Meteorologi Sedunia ke-74 yang dipusatkan di Kabupaten Pasaman.
Dwi menjelaskan, meski peningkatannya terdengar kecil, namun dampaknya sangat besar terhadap lingkungan, seperti mencairnya es di kutub.
Mencairnya es di kutub memberikan dampak atau menimbulkan tekanan terutama di wilayah pesisir. Selain itu, terjadi juga kenaikan permukaan air laut di negara-negara di Pasifik.
Kemudian, peningkatan suhu bumi juga mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrim, misalnya kekeringan, kelangkaan air, kebakaran hutan dan lahan, hujan ekstrim, banjir dan tanah longsor serta berbagai bencana alam lainnya.
“Tadi pagi saat saya lewati Kabupaten Agam sudah dua kali terjadi longsor,” ujarnya.