Berhenti menjadi pekerja untuk membuka BRILink, pasangan di Nglipar ini kini bisa memiliki dua toko
Narwi mengatakan, butuh waktu untuk memperkenalkan BRILink kepada warga desanya. Warga di desa tempat tinggal Narwi sebagian besar sudah menjadi nasabah BRI. Namun untuk bertransaksi, warga biasanya memilih langsung ke Kantor BRI Unit Nglipar yang berjarak 5 hingga 6 kilometer.
Saat menjadi agen BRILink di desanya, Narwi mengedukasi warga agar tidak perlu jauh-jauh jika ingin melakukan transaksi keuangan. Di BRILink, warga dapat melakukan setor dan tarik tunai, transfer, membayar tagihan, membeli pulsa, isi ulang Brizzi, membuka rekening dan mengajukan kredit skala kecil.
“Awalnya toko kecil, jadi orang tahu dari orang yang belanja juga. Awalnya aku tidak percaya, sampai aku bahkan tidak punya uang. Cek sendiri. “Akhirnya mereka memilih yang transaksi selanjutnya di sini,” kata Narwi.
Dengan hadirnya Narwi sebagai agen BRILink, warga desa semakin mudah mengakses layanan keuangan. Menurut Narwi, BRILink memberikan kemudahan akses layanan keuangan bagi masyarakat yang mungkin tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau oleh bank konvensional.
Ari Wibowo, Kepala Unit BRI Nglipar, mengatakan kehadiran BRILink merupakan pelengkap ekosistem layanan keuangan yang BRI sediakan di suatu daerah. Agen BRILink merupakan perpanjangan tangan dari layanan BRI.