Apa tujuan Pertemuan Informal Jakarta? Ketahui juga sejarahnya
Perang antara Kamboja dan Vietnam mengancam keamanan politik di kawasan Asia Tenggara. Konflik berkepanjangan di Kamboja membuat negara-negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN mendukung dan mempercayai Indonesia sebagai mediator dalam menyelesaikan proses perdamaian di Kamboja.
Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri yaitu Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja terus mengupayakan kemungkinan terjadinya proses perdamaian di Kamboja. Akhirnya pada tahun 1988, pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Menteri Luar Negeri Ali Alatas berhasil mengadakan pertemuan antara pihak-pihak yang berkonflik di Kamboja. Dikenal dengan nama Jakarta Informal Meeting atau JIM.
Pertemuan Informal Jakarta sendiri dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 5-28 Juli 1988 di Bogor dan pada tanggal 19-21 Februari 1989 di Jakarta. Pada pertemuan pertama, Jakarta Informal Meeting bertujuan untuk melakukan mediasi antara kubu yang bertikai di Kamboja. Sedangkan pada pertemuan kedua, Jakarta Informal Meeting dihadiri oleh 6 Menlu ASEAN, Menlu Vietnam, dan kelompok konflik di Kamboja.