Akselerasi Sekolah adalah Percepatan Waktu Pendidikan yang Ditingkatkan Setiap 6 Bulan
Penerapan: Program akselerasi sekolah mengharuskan siswa berpindah semester setiap 3 bulan dan naik kelas setiap 6 bulan sehingga memberikan kecepatan belajar yang tinggi. Sebaliknya, kelas reguler mempertahankan tempo enam bulan selama satu semester dan naik satu kelas setiap tahun.
Keunggulan: Sistem ini memberikan kesempatan kepada siswa di sekolah akselerasi untuk lebih cepat mengikuti kurikulum, mempercepat proses belajar, dan berpotensi menyelesaikan pendidikan lebih awal.
Kekurangan: Meskipun memberikan keunggulan akademis, risiko yang terkait dengan kecepatan pembelajaran ini mencakup potensi ketidaksiapan sosial atau emosional pada siswa di sekolah akselerasi.
2. Akselerasi Sekolah Menerapkan Nilai KKM yang Lebih Tinggi
Penerapan: Pada program akselerasi sekolah, standar nilai KKM lebih tinggi dibandingkan kelas reguler. Misalnya di SMA 2 Tangsel, siswa kelas akselerasi harus mencapai KKM 89, sedangkan kelas reguler mempertahankan KKM 70 atau 75.
Keuntungan: Standar nilai yang lebih tinggi pada program sekolah akselerasi mendorong siswa untuk mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi, menantang mereka untuk memberikan yang terbaik.
Kekurangan: Tekanan untuk mencapai standar nilai yang tinggi di sekolah akselerasi dapat menimbulkan stres dan kecemasan pada siswa.