NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Kemlu hargai keputusan Malaysia larang peredaran komik yang hina PMI

Jakarta (ANTARA) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal mengapresiasi keputusan pemerintah Malaysia yang melarang peredaran komik “When I Was a Kid 3” yang berisi penghinaan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).Yang jelas bahasa yang digunakan adalah ‘monyet’ untuk (merujuk) tenaga kerja kita, kata Iqbal saat ditanyai tanggapan Indonesia terkait komik Malaysia tersebut, di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, terlepas istilah tersebut ditujukan untuk orang Indonesia atau tidak, salah satu bagian komik yang berkisah tentang seorang ayah yang mengajari anaknya memanggil manusia dengan sebutan ‘monyet’ sangatlah tidak mendidik.

“Dari segi pendidikan sangat tidak mendidik dan merendahkan harkat dan martabat manusia,” ujarnya.

Komik karya Cheeming Boey merupakan cerita bergambar tentang masa kecilnya. Dalam bab “When I Was a Kid” edisi 3 berjudul “Kelapa II”, Cheeming bercerita tentang saat ia pernah dipanggil oleh ayahnya untuk melihat seekor monyet.

Namun, yang dilihatnya bukanlah seekor monyet, melainkan seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia yang bekerja di rumahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *