Erick Thohir minta BUMN bekerja dengan hati
Saya terus meminta agar PNM terus bekerja dengan hati. Jangan sampai kita tidak hadir, apalagi yang membutuhkan adalah sahabat penyandang disabilitas
Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN termasuk PT Persero Permodalan Nasional Madani (PNM) bekerja dengan hati untuk selalu hadir setiap saat.Khusus bagi PNM yang memiliki program Pembangunan Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebagai layanan pinjaman modal bagi perempuan kurang mampu di UMKM, Erick meminta agar lebih digencarkan karena manfaatnya bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian.
“Jangan hanya menangisi perjuangan mereka (pelanggan difabel). Tapi, gunakan air mata itu untuk memberi semangat agar kita bisa berkarya dengan hati,” kata Erick di Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Program ini, kata Erick, sangat bermanfaat karena dalam kesempatan itu ia menyaksikan beberapa nasabah Program PNM Mekaar penyandang disabilitas berbagi pengalamannya dalam berjuang menghidupkan kembali perekonomian keluarga, dimana meski dengan berbagai keterbatasan para nasabah penyandang disabilitas bangkit melawan kemiskinan.
“Mereka adalah sosok-sosok sempurna yang mempunyai akhlak dan perjuangan yang luar biasa,” tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Erick dihadapan direksi PNM, dan sekitar 800 account officer (AO) serta nasabah PNM Mekaar asal Jawa Barat, BUMN kini semakin memberikan perhatian kepada nasabah difabel dan mulai terlihat hasilnya. bentuk pengusaha penyandang disabilitas yang sukses.
Baca juga: Erick Thohir: BUMN Berbisnis untuk Menguntungkan Negara
Baca juga: Penyertaan modal negara Rp 28,16 triliun dialokasikan ke tiga BUMN
Terlihat dari total penyaluran kredit program PNM Mekaar Nasional 2020-2022 sebesar Rp140,4 triliun dengan rincian pada tahun 2020 sebesar Rp26,9 triliun; pada tahun 2021 sebesar Rp 49,4 triliun; dan pada tahun 2022 sebesar Rp 64,1 triliun.
“Kita akan tumbuh 2 persen (lapangan kerja) bagi pelanggan disabilitas. Karena Indonesia didirikan atas semangat gotong royong dan gotong royong. Pertumbuhan ekonomi harus terus terjadi, tapi tidak boleh ada disparitas antara kaya dan miskin. Itu yang mendorong kami di BUMN untuk membangun masyarakat yang pro program, seperti PNM Mekaar,” kata Erick.