Sejarah Opor Ayam, Hidangan Khas Lebaran Ternyata Hasil Akulturasi 3 Budaya
Jika ditelusuri dari awal kedatangannya, sejarah opor ayam bermula dari masakan khas India dan Arab yang kemudian diakulturasi menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan opor ayam lahir dari perpaduan dua masakan khas, yakni kari dari India dan kari dari Arab. Kari dikenal sebagai masakan khas India dengan kekayaan rempahnya, sedangkan gulai merupakan masakan khas Arab yang menggunakan bumbu khasnya.
Hidangan kari dan gulai pertama kali diperkenalkan ke Indonesia melalui daerah pesisir yang telah dipengaruhi Islam. Bangsa Arab dan India merupakan pionir pertama yang mendatangkan ayam opor ke Indonesia, khususnya di kawasan Sumatera, Jawa, dan Selat Malaka. Daerah-daerah ini memiliki akar budaya Melayu dan Jawa dimana opor ayam ditanam sebagai bagian dari tradisi kuliner.
Salah satu bentuk asimilasi yang terjadi adalah pengaruh Kerajaan Mughal di India yang menciptakan masakan “Qorma” yang dimasak dengan susu atau yoghurt. Di Indonesia, penggunaan santan sebagai bahan utama masakan opor ayam menjadi ciri khas yang membedakannya dengan qorma. Masuknya masakan ini ke Indonesia terjadi melalui perdagangan pesisir, seperti tercatat pada abad ke-16 pedagang India berdagang di sepanjang pantai.