NEWS

Berita Trending Terupdate

KasusotomotifUmumUnik

Tahun Kabisat Tepat 29 Februari 2024, Momen 4 Tahun Sekali yang Mempengaruhi Siklus Alam


Menurut catatan sejarah, konsep Tahun Kabisat bermula dari perubahan yang dilakukan Julius Caesar pada tahun 44 SM. Pada masa pemerintahannya, Julius Caesar menciptakan sistem kalender dalam kalender Gregorian. Perubahan tersebut melibatkan penggunaan pergerakan matahari sebagai dasar penghitungan lamanya satu tahun. Oleh karena itu, satu tahun diukur sebagai jangka waktu 365 hari.

Julius Caesar dikenal sebagai Bapak Tahun Kabisat. Awalnya, bangsa Romawi menggunakan kalender 355 hari. Namun, agar festival tetap diadakan pada musim yang sama setiap tahunnya, Julius menambahkan satu atau dua bulan pada tahun kedua, yang masing-masing berlangsung selama 22 atau 23 hari. Ketika Julius tinggal di Mesir, dia menyadari keunggulan kalender Mesir, yang menampilkan satu tahun dengan 365 hari dan menambahkan bulan kabisat, yang dimasukkan oleh para astronom untuk menjaga konsistensi pengamatan bintang.

Untuk menyederhanakan sistem, Julius kemudian menambahkan satu hari pada bulan-bulan yang berbeda, sehingga panjang kalender menjadi 366 hari. Astronom Romawi Sosigenes melakukan perhitungan dan menambahkan satu hari pada bulan Februari yang biasanya panjangnya 28 hari. Hari tambahan ini dimasukkan setiap tahun keempat, sehingga pada tahun keempat bulan Februari ada tambahan hari ke-29.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *