China kecewa Amerika Serikat lagi-lagi veto Resolusi PBB untuk Gaza
Beijing (ANTARA) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan China kecewa dengan langkah Amerika Serikat (AS) yang kembali mengajukan veto terhadap rancangan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB untuk gencatan senjata sementara di Gaza.“Veto Amerika Serikat membuat situasi di Gaza semakin berbahaya. Berbagai pihak, termasuk Tiongkok, menyatakan kekecewaan dan ketidakpuasan yang mendalam terhadap veto tersebut,” kata Mao Ning saat menyampaikan pernyataan rutin kepada media di Beijing, Tiongkok, Rabu.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Selasa (20/2) mengajukan veto terhadap rancangan resolusi DK PBB yang diajukan Aljazair bahkan menyebutnya tidak masuk akal dan tidak bertanggung jawab.
Veto AS ini merupakan yang ketiga kalinya terhadap resolusi terkait Jalur Gaza di Palestina sejak Israel melancarkan agresinya pada 7 Oktober 2023.
“Konflik Palestina-Israel yang berkepanjangan telah mengakibatkan buruknya situasi kemanusiaan di Gaza dan berdampak negatif terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Mao Ning.
DK PBB, kata Mao Ning, harus segera mengambil tindakan untuk mendorong gencatan senjata.
Baca juga: Israel Larang Misi UNRWA Kirim Bantuan ke Gaza Utara
“Ini adalah kewajiban moral yang tidak bisa diabaikan oleh DK PBB dan merupakan tanggung jawab hukum yang harus dipikul DK PBB. Apalagi ini adalah persyaratan politik yang harus dipenuhi sesuai dengan Piagam PBB,” kata Mao Ning.
Menurut Mao Ning, Aljazair, atas nama negara-negara Arab, mengajukan rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan segera semua sandera, jaminan akses terhadap pasokan kemanusiaan, dan penolakan terhadap pemindahan paksa oleh Israel.
“Rancangan resolusi tersebut didukung oleh mayoritas anggota Dewan, Tiongkok juga memberikan suara mendukung rancangan resolusi tersebut,” kata Mao Ning.