Kepala BSKDN menyampaikan inovasi harus memberikan nilai tambah bagi masyarakat
Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan inovasi tidak hanya harus menghasilkan produk atau jasa baru, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.Menurut Yusharto, aspek kebaruan suatu inovasi sebenarnya dinilai dari sudut pandang penerima manfaat, dalam hal ini masyarakat. Sebab, inovasi tidak dinilai dari aspek teknis semata.
“Inovasi merupakan sesuatu yang baru dari sudut pandang penerimanya. Meski bagi pencetus inovasi mungkin biasa saja, namun bagi penerima manfaat justru luar biasa,” kata Kepala BSKDN dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan Kepala BSKDN saat audiensi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (30/1).
Baca juga: Kepala BSKDN Minta Pemkab Cermat Identifikasi Potensi Inovasi
Baca juga: BSKDN-IPKPI Perkuat Hasil Rekomendasi Kebijakan
Dalam kesempatan itu, Yusharto menghimbau kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mempertimbangkan inovasi-inovasi yang telah diterapkan agar dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari, serta memberikan solusi yang relevan dengan tantangan yang dihadapi masyarakat.
“Kalaupun (inovasi) itu bersifat internal, misalnya perbaikan tata kerja di departemen terkait, di UPT (Unit Pelaksana Teknis) atau sekolah terkait, bisa juga dikatakan inovasi, untungnya pengaruhnya lebih luas, seperti itu. tuksedo,” kata Yusharto.
Ia juga menghimbau kepada setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Cianjur untuk bersama-sama meningkatkan ekosistem inovasi di daerahnya.