Kementerian BUMN bantah kereta cepat mulai sepi peminat
Jangan hanya karena ada satu orang di kereta saat itu, kita bilang sepi, tidak mungkin. Tangerang (ANTARA) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh mulai kehilangan peminat.Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, penumpang kereta cepat sama dengan penumpang pesawat, yaitu pada waktu-waktu tertentu ramai dan sepi. Untuk itu, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menetapkan skema harga dinamis atau tarif dinamis.
“Coba naik pesawat kalau siang sepi, pesawatnya kosong. Kita lihat, kalau puncaknya tinggi, minatnya tinggi, kalau sepi, ada yang kurang. Makanya kita dinamis (dinamis rate), kadang-kadang kalau tidak puncak ya turun,” ujarnya. Arya usai meluncurkan Vending Machine di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa.
Arya mengatakan, penumpang KA kecepatan rendah tidak hanya bisa dilihat dalam satu hari saja, melainkan harus berdasarkan data bulanan. KCIC juga memiliki laporan bulanan mengenai jumlah penumpang.
“Bukan karena saat itu ada satu orang di kereta, kita bilang sepi, itu tidak mungkin,” kata Arya.
Sementara Arya membantah penetapan tarif dinamis karena digunakan untuk membayar utang kereta cepat.
“Tidak ada masalah dengan itu,” katanya.