5 Alasan Mengapa Bulan Januari Terasa Panjang dan Lambat Dibanding Bulan Lainnya, Berikut Penjelasan Sainsnya
1. Musim Dingin dan Kurangnya Sinar Matahari
Salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi persepsi waktu adalah musim dingin, terutama bagi mereka yang tinggal di belahan bumi utara. Bulan Januari merupakan puncak musim dingin di wilayah ini, dimana siang hari cenderung lebih pendek dan malam hari cenderung lebih panjang. Kurangnya sinar matahari dan cuaca dingin dapat mempengaruhi mood dan persepsi waktu seseorang sehingga membuat bulan terasa lebih panjang.
2. Pengaruh Liburan dan Perubahan Rutinitas
Bulan Januari datang setelah masa liburan akhir tahun, dimana banyak orang menikmati waktu bersama keluarga dan liburan. Setelah kembali ke rutinitas normal, perasaan kontras antara waktu luang liburan dan rutinitas sehari-hari bisa membuat bulan Januari terasa lebih lama. Ketidaknyamanan ini bisa muncul akibat beradaptasi kembali dengan kehidupan sehari-hari.
Hal ini senada dengan penjelasan Zhenguang Ca, mahasiswa PhD UCL yang mempelajari persepsi waktu, mengatakan ada kemungkinan memulai kembali pekerjaan setelah libur Natal menimbulkan kebosanan dibandingkan menikmati kesenangan saat libur Natal dan Tahun Baru.
3. Perasaan dan Resolusi Awal Tahun
Banyak orang memanfaatkan awal tahun sebagai waktu untuk merenung dan merencanakan resolusi baru. Ketika masyarakat mempunyai harapan dan cita-cita yang tinggi di tahun mendatang, terkadang waktu terasa berjalan lebih lambat karena kesadaran akan perjalanan panjang untuk mencapai cita-cita tersebut.
4. Stres Pasca Liburan
Stres pasca liburan bisa menjadi faktor penting. Usai musim liburan yang menggembirakan, banyak orang yang harus menghadapi tanggung jawab dan tugas yang menumpuk di awal tahun. Stres ini dapat memperkuat perasaan bahwa bulan Januari terasa lebih panjang karena meningkatnya ketegangan dan beban kerja.