Gempa dahsyat di Jepang runtuhkan bangunan, layanan kereta terhenti
Istanbul (ANTARA) – Banyak rumah roboh dan layanan kereta api terhenti sementara di beberapa wilayah di Jepang setelah gempa besar melanda negara itu dan memicu peringatan tsunami besar.East Japan Railway Co. mengatakan mereka menghentikan operasi di semua jalur Shinkansen Tohoku, Joetsu dan Hokuriku karena gempa tersebut, demikian laporan Kyodo News yang berbasis di Tokyo.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gempa bumi yang lebih dahsyat, sementara pihak berwenang telah meminta warga yang tinggal di dekat wilayah pesisir untuk mengungsi dan pindah ke tempat yang lebih aman.
Sejauh ini, ribuan orang dilaporkan telah dievakuasi dari Noto, Prefektur Ishikawa, dan kota-kota lain.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimassa Hayashi mengatakan gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada bangunan dan jalan.
“Kami menerima laporan adanya bangunan runtuh dan enam orang terkubur di bawah reruntuhan,” kata Hayashi kepada wartawan.
Beberapa foto yang diunggah di media sosial juga menunjukkan kerusakan parah akibat gempa pada jalan dan bangunan di prefektur Ishikawa. Akibat kerusakan sistem kelistrikan, sekitar 32.500 rumah di Prefektur Ishikawa kehilangan aliran listrik.
Tiga gempa bumi kuat berturut-turut dengan kekuatan 5,7, 6,1 dan 7,6 mengguncang Jepang pada hari Senin, memicu peringatan tsunami.
“Gempa terjadi sekitar pukul 16:18 (waktu setempat). Pusat gempa berada di kawasan Noto, Prefektur Ishikawa, dan teramati intensitas seismik maksimum 5+. Jangan mendekati daerah berbahaya dengan guncangan kuat,” kata dia. Badan Meteorologi Jepang (JMA) di X .
“Saat ini, peringatan tsunami besar telah diumumkan di Noto, Prefektur Ishikawa,” tambah JMA.