Keluarga mempunyai peranan penting sebagai lembaga pendidikan pertama bagi setiap individu. Dalam rangka pemberantasan korupsi, keluarga harus aktif menanamkan nilai-nilai antikorupsi seperti kejujuran, kepedulian, kemandirian, disiplin, tanggung jawab, kesederhanaan, keberanian dan keadilan pada anggota keluarga.
Pendidikan tentang nilai-nilai antikorupsi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya memberikan keteladanan positif dalam perilaku sehari-hari, memberikan pemahaman yang benar mengenai korupsi dan dampak negatifnya, serta mengajarkan pentingnya menjaga integritas dalam segala aspek kehidupan.
2. Pengawasan dan Pemantauan
Peran keluarga dalam pemberantasan korupsi juga mempunyai tanggung jawab untuk saling mengawasi dan memantau untuk mencegah perilaku korupsi. Misalnya, orang tua perlu memantau aktivitas anak dengan mendorong mereka bertindak jujur dan bertanggung jawab.
Di sisi lain, anak juga dapat berperan dengan memperingatkan orang tuanya jika melihat adanya tindakan mencurigakan atau berpotensi korupsi. Pengawasan dan pemantauan ini menciptakan lingkungan yang transparan dan bertanggung jawab dalam keluarga.
3. Mendorong Keberanian dan Keadilan
Peran keluarga dalam pemberantasan korupsi dapat memberikan dukungan dan menumbuhkan sikap keberanian dan keadilan pada setiap individu dalam keluarga. Hal ini penting agar anggota keluarga merasa aman dan mendapat manfaat karena bertindak benar dan memerangi segala bentuk ketidakadilan, termasuk praktik korupsi.
Dengan mendorong sikap berani dan adil, maka anggota keluarga akan semakin terpacu untuk menolak atau melaporkan tindakan korupsi yang terjadi di sekitarnya. Sehingga memperkuat upaya pemberantasan korupsi dari tingkat paling dasar yaitu keluarga.