8 Gejala Penyakit Kuning pada Orang Dewasa, Ketahui Penyebabnya
Terapi fototerapi umumnya dilakukan selama beberapa hari, dengan bayi diletakkan di bawah lampu selama beberapa jam setiap hari. Selama terapi ini, bayi akan diawasi secara ketat untuk memastikan bilirubin dalam tubuhnya turun ke tingkat yang aman.
Meski terapi fototerapi umumnya aman, namun ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, seperti dehidrasi atau iritasi kulit. Oleh karena itu, penting untuk memantau kondisi bayi secara rutin selama menjalani terapi ini.
Dengan penggunaan fototerapi yang benar, penyakit kuning pada bayi dapat diobati secara efektif dan aman. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional sebelum memulai terapi ini untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kondisi bayi.
4. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dan pola makan dapat menjadi langkah penyembuhan penyakit kuning dengan mengurangi asupan makanan berlemak dan berminyak, serta mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah dan sayur. Selain itu, mengatur pola makan dengan jumlah yang tepat dan waktu makan yang teratur juga dapat membantu dalam penyembuhan penyakit kuning. Menghindari alkohol atau minuman beralkohol juga merupakan langkah penting dalam perubahan gaya hidup, karena konsumsi alkohol dapat memperburuk kondisi penyakit kuning. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan olahraga secara teratur sesuai kemampuan dan kondisi fisik yang sehat, sehingga dapat membantu dalam proses penyembuhan penyakit kuning. Dengan menjalani perubahan gaya hidup sehat, Anda dapat membantu proses penyembuhan penyakit kuning dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
5. Pengobatan Gejala
Pengobatan simtomatik atau simtomatologi adalah pendekatan medis yang bertujuan untuk mengurangi gejala atau tanda penyakit tanpa memperbaiki penyebabnya. Dalam kasus penyakit kuning, pengobatan simtomatik dapat membantu mengurangi gejala seperti kulit dan mata menguning serta gatal-gatal.
Langkah pengobatan gejala penyakit kuning umumnya meliputi pemberian obat-obatan untuk membantu mengeluarkan bilirubin lebih cepat dari tubuh, seperti obat pencahar atau obat penurun kadar bilirubin. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan pola makan khusus yang rendah lemak dan tinggi karbohidrat, serta membatasi konsumsi alkohol.
Dalam kasus yang lebih parah, terapi cahaya (fototerapi) mungkin diperlukan untuk membantu memecah bilirubin dalam tubuh, atau bahkan transplantasi hati untuk menggantikan hati yang tidak sehat.
Pengobatan simtomatik dapat membantu mengurangi gejala penyakit kuning dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Namun perlu diingat bahwa pengobatan ini tidak mengatasi penyebab penyakit kuning itu sendiri. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter dan menjalani pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.