33 personel Polri menorehkan prestasi dalam misi perdamaian UNMISS
Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 33 personel Polri yang bertugas sebagai Perorangan Polisi (IPO) menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan dari otoritas misi penjaga perdamaian United Nations Mission in South Sudan (UNMISS) atas kontribusinya menjaga perdamaian di kawasan Sudan Selatan.
Kepala Divisi Hubungan Internasional, Irjen Polisi. Krishna Murti dalam keterangannya yang dibagikan kepada ANTARA di Jakarta, Kamis pagi, mengatakan penghargaan tersebut diberikan oleh Komisaris Polisi UNMISS UNPOL Christine Fossen di Payam UN House, Juba, Sudan Selatan, waktu setempat.
Pada acara penyerahan penghargaan UNPOL Indonesia ke-33, Komisaris Polisi UNMISS UNPOL Christine Fossen menyampaikan sambutan dan apresiasi atas kontribusi dan kehadiran delegasi Polri ke wilayah misi yang dipimpin Irjen Pol. Kresna Murti.
Menurutnya, hadirnya penyematan medali kontingen IPO Polri di UNMISS sebagai bentuk dukungan UNPOL Indonesia untuk mendorong prestasi dan kinerjanya di bidang misi tentunya akan mempengaruhi kontribusinya terhadap UNMISS.
Fossen juga menyampaikan bahwa seluruh UNPOL Indonesia di UNMISS telah memberikan kontribusi nyata dan hal ini sejalan dengan bentuk persiapan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Divhubinter Polri khususnya melalui pelatihan untuk menjamin kualitas personel dan memenuhi kemampuan. persyaratan bagi UNPOL yang akan bertugas di wilayah misi. .
“Prestasi UNPOL Indonesia bagi UNMISS cukup krusial baik di bidang administrasi, pengembangan kapasitas khususnya di bidang operasional, terutama dalam persiapan UNMISS untuk mendukung pemilu yang akan diselenggarakan oleh pemerintah Sudan Selatan,” kata Fossen.
Prestasi yang diraih IPO Polri antara lain menjadi tester bagi calon pasukan perdamaian dari negara-negara penyumbang; membantu evakuasi korban konflik antar suku di Malakal pada tanggal 28 Mei 2023; menyelenggarakan pelatihan/lokakarya bagi kepolisian setempat; menyita ratusan senjata api dan senjata milik warga sipil, dan memimpin penjagaan dan penggeledahan yang menargetkan ratusan liter mariyuana Marisa (minuman lokal), mempelopori “Perdamaian Dimulai dari Saya”.
Kemudian, program kampanye perdamaian antar suku yang bertikai; hingga pembangunan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat, hingga sumbangan peralatan olah raga kepada masyarakat setempat.
Selain prestasi di lapangan, prestasi yang tidak kalah pentingnya antara lain perencanaan, perencanaan operasi misi, pengembangan kapasitas kepolisian setempat, audit internal, manajemen sumber daya manusia, staf ahli Pimpinan Otoritas Misi.
Fossen juga mengapresiasi kesetaraan gender dalam pengiriman personel Polri untuk bertugas sebagai IPO Polri dalam misi penjaga perdamaian PBB.