Setelah memahami konsep dasar tari, kita akan memperdalam pengetahuan tentang unsur-unsur yang tidak kalah pentingnya dalam tari. Tari merupakan bahasa ekspresi yang berbicara melalui gerak, ritme dan ekspresi. Ketiga unsur tari ini harus dipadukan secara harmonis agar tercipta karya tari yang penuh makna dan memukau. Selain wirama, mari kita telaah unsur lain yang berperan penting dalam tari.
Gerak (Wiraga)
Unsur tari yang pertama adalah gerak yang disebut juga wiraga atau raga. Gerakan ini mencakup setiap perubahan posisi tubuh, langkah kaki, dan gerak tangan yang membentuk tarian tersebut. Keindahan dan kekuatan sebuah tarian bergantung pada bagaimana gerakan-gerakan tersebut diartikulasikan.
Gerak dalam tari bukan sekedar gerak fisik saja, tetapi juga seni gerak. Penari menggunakan tubuhnya sebagai palet untuk menggambar gambar yang indah dan menakjubkan. Ketepatan dan kelenturan gerakan menjadi faktor penting dalam menciptakan sebuah tarian yang mencerminkan pesan dan makna yang ingin disampaikan.
Irama (Wirama)
Wirama merupakan salah satu unsur yang sudah kita bahas sebelumnya, namun sangat penting untuk diulangi. Wirama itulah yang menyatukan gerak dengan musik. Tanpa ritme yang tepat, gerakan tari akan terasa tidak terkoordinasi atau mengalami disorientasi. Irama memastikan setiap gerakan memiliki ritme yang sesuai dan selaras dengan musik yang mengiringinya.
Dalam seni tari, wirama ibarat pemandu yang menuntun penarinya menjalani perjalanan gerak. Dia menyediakan struktur yang diperlukan untuk menjaga tarian tetap sinkron dan terasa alami. Irama juga membantu mengomunikasikan emosi dan suasana tarian kepada penonton.
Rasa (Wirasa)
Unsur tari yang ketiga adalah rasa atau wirasa. Rasa dalam tari menyangkut kemampuan tari dalam merefleksikan perasaan dan emosi dalam jiwa. Ekspresi yang kuat dan autentik merupakan kunci dalam mengomunikasikan perasaan kepada penonton.
Ketika seorang penari menyampaikan perasaan cinta, gembira, sedih, atau marah melalui gerakan tubuhnya, maka ia menciptakan hubungan emosional dengan penontonnya. Selera dalam menari seringkali dikaitkan dengan ekspresi wajah, gerak tangan, dan postur tubuh penari. Ini membantu menyampaikan pesan tarian dan membuat penonton lebih terlibat dalam cerita yang disampaikan.