NEWS

WHO sebut ada sembilan varian COVID-19 yang kini mendominasi

WHO sebut ada sembilan varian COVID-19 yang kini mendominasi

Jakarta (ANTARA) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terdapat empat Variant Of Interest (VOI) dan lima Variant Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang kini mendominasi dunia. .Informasi tersebut disampaikan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Minggu.

“Alangkah baiknya jika kita juga mendapat informasi berapa persentase varian atau subvarian yang saat ini beredar di negara kita, beserta perkembangannya dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dalam laporan terbaru WHO COVID-19 Epidemiological Update yang diterbitkan pada 24 November 2023, kata Tjandra, disebutkan bahwa WHO sedang memantau berbagai varian yang kini banyak ditemui.

Varian ini terdiri dari empat VOI yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5 dan BA.2.86, serta lima VUM yaitu DV.7, XBB, XBB.1.9.1,

Menurut situs resmi WHO, VOI merupakan varian COVID-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat mempengaruhi karakteristik virus. Beberapa pengaruhnya, seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan penghindaran diagnostik.

Baca juga: Pakar Rekomendasikan Indonesia Ikuti Strategi Singapura Tekan COVID-19

Baca juga: Kasus COVID-19 di Tangsel bertambah menjadi 135 orang

Baca juga: Seminggu Ditemukan 8 Kasus COVID, Dinkes Bantul Imbau Protokol Kesehatan Diterapkan

WHO menyebut VOI juga menjadi penyebab penularan COVID-19 antar komunitas atau penyebab munculnya klaster COVID-19.

Sedangkan VUM merupakan varian yang diwaspadai karena penyebarannya yang luas dan berpotensi menyebabkan jumlah kasus COVID-19 di beberapa negara meningkat.

Tjandra yang juga pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, Pemerintah Singapura menyatakan secara rinci lebih dari 60 persen kasus di wilayah setempat disebabkan oleh virus COVID-19 jenis JN.1. yang merupakan bagian dari varian BA.2.86.

Singapura menyatakan hingga akhir November 2023 lebih dari 70 persen kasus COVID-19nya disebabkan oleh varian EG.5 dengan sub-garis keturunan HK.3, ujarnya.

Singapura kembali mengalami peningkatan kasus COVID-19 hingga 75 persen yakni 56.043 kasus pada 3 hingga 9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus pada pekan sebelumnya.

Varian BA.2.86 kini sudah ada di 46 negara dan gambaran klinisnya bisa dibilang tidak berbeda dengan varian yang sudah beredar sebelumnya, ujarnya.

Sedangkan varian yang tercatat paling banyak beredar saat ini adalah EG.5 yang dilaporkan dari 89 negara di dunia dan merupakan 51,6 persen dari sekuens genom yang dikirim ke GISAID, kata Tjandra.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta pekan ini sebanyak 200 kasus per hari

Baca juga: Penggunaan masker kembali dianjurkan di masjid dan surau di Malaysia

Wartawan : Andi Firdaus
Redaktur: Riza Mulyadi
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version