NEWS

Wapres undang pelaku bisnis halal China berinvestasi di Indonesia

Wapres undang pelaku bisnis halal China berinvestasi di Indonesia

Fuzhou (ANTARA) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak para pelaku bisnis halal asal China untuk berinvestasi di Indonesia.“Saya mengajak para pelaku usaha halal yang telah menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di sektor industri halal untuk dapat berinvestasi dan membangun industri di sektor yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Fuzhou, Provinsi Fujian, Cina, Jumat.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf saat bertemu dengan 10 CEO dan General Manager (GM) pengusaha asal Fujian, Tianjin, dan Shanghai yang bekerja di bidang pangan, khususnya produk perikanan dan kelautan.

Menurut Wapres, saat ini Indonesia memiliki tiga Kawasan Industri Halal (KIH), yaitu Halal Modern Valley di Serang; Kawasan Industri Halal di Sidoarjo; dan Bintan Inti Halal Hub di Bintan.

Pemerintah Indonesia juga mengajak Kawasan Industri Batang dan Aviarna untuk membangun zona halal seperti di Kawasan Bintan untuk mendorong terwujudnya potensi industri makanan halal di koridor TCTP (Two Countries Twin Parks).

“Two Countries Twin Parks (TCTP)” merupakan perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok yang pertama kali disepakati pada 12 Januari 2021 antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarinves) dan pemerintah Tiongkok.

TCTP mendorong kerja sama investasi di kawasan industri yang disepakati yaitu Yuanhong Investment Zone di Tiongkok dengan kawasan industri di Bintan (Bintan Industrial Estate), Semarang (Aviarna Industrial Estate) dan Batang (Batang Industrial Estate) di Indonesia.

Terkait sertifikasi halal bagi produk dari perusahaan di Tiongkok, sertifikasi halal dapat dilakukan melalui Kantor Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) di Shanghai, kata Wapres.

Terkait rencana pendirian Pusat Sertifikasi Halal di Kawasan Investasi Yuanhong, Wakil Presiden Ma’ruf mengatakan dapat ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku melalui koordinasi proses pendaftaran dan penilaian dengan BPJPH.

“Hasil penilaian menjadi dasar diterbitkannya Perjanjian Pengakuan Bersama (MRA) atau Sertifikasi Akreditasi,” kata Wapres.

Saat ini BPJPH menurut Wapres baru menerima empat permohonan Pendaftaran Lembaga Halal Luar Negeri dari Tiongkok, yaitu: Islamic Food Research Center (Hong Kong), Layanan Sertifikasi Halal (Chongqing), Layanan Sertifikasi Halal Shandong (Jinan), Shaanxu Shang Pin Yuan Makanan Halal dan Manajemen Restoran Co.Ltd.

TCTP digagas dengan tujuan untuk mendorong sinergi antara visi prioritas pembangunan kedua negara, yaitu ‘Poros Maritim Dunia’ dari Indonesia dan “Inisiatif Belt and Road” dari Tiongkok.

Selama periode 2018 hingga 2022, nilai investasi Tiongkok di Indonesia mencapai 23,35 miliar dollar AS (sekitar Rp 358,8 triliun) yang dilaksanakan di lebih dari 12.200 proyek.

TCPP diharapkan dapat terus meningkatkan investasi Tiongkok di Indonesia, khususnya di sektor industri. TCTP Indonesia-Tiongkok di Tiongkok berada di kawasan Fuqing, Provinsi Fujian.

Berdasarkan rencana kerja sama TCTP, terdapat 36 proyek investasi di kawasan Fuqing dengan nilai investasi 19,8 miliar yuan (sekitar Rp 41,83 triliun).

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Pendukung Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto. , Deputi Staf Khusus Presiden Bidang Reformasi Birokrasi M Nasir, dan Konjen RI Guangzhou Ben Perkasa Drajat.

Sementara itu, pemerintah dan pengusaha Tiongkok yang hadir antara lain Wakil Gubernur Provinsi Fujian, Wang Perusahaan Tiongkok.

Baca juga: Menperin waspadai Indonesia jadi sasaran produk halal luar negeri
Baca juga: Menjelajahi Surga Kuliner Halal di Xi’an China
Baca juga: Hong Kong Sediakan Wisata Ramah Muslim

Reporter: Desca Lidya Natalia
Redaktur : M Razi Rahman
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version