NEWS

Wapres sampaikan pengalaman RI jaga perdamaian melalui dialog agama

Wapres sampaikan pengalaman RI jaga perdamaian melalui dialog agama

Wellington, Selandia Baru (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan pengalaman Indonesia dalam memperkuat dialog antaragama dan moderasi beragama sebagai kontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia.Pengalaman tersebut disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf dalam agenda Dialog Lintas Agama pada kuliah umum di Victoria University of Wellington, Selandia Baru, Rabu.

“Indonesia dan Selandia Baru memiliki kesamaan, antara lain sangat menghormati keberagaman, termasuk keberagaman agama,” ujarnya.

Ia mengatakan, sejak dua tahun terakhir, Indonesia berkomitmen untuk aktif di bidang dialog antaragama sebagai elemen penting dalam politik luar negeri Indonesia.

Indonesia bekerja sama dengan negara lain dan komunitas internasional untuk mendorong saling pengertian antar umat beragama secara global.

Wakil Presiden Ma’rif mengatakan Indonesia mempunyai modal yang kuat di bidang dialog antaragama karena bermula dari pengalaman sebagai negara yang sangat beragam.

“Kita mempunyai penduduk 278 juta jiwa, 17 ribu pulau, enam agama resmi yang diakui, sekitar 1.300 suku, dan 718 bahasa daerah,” ujarnya.

Pada kuliah umum yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa dan akademisi Victoria University of Wellington, Wapres menyampaikan pengalaman Indonesia dalam mengelola perbedaan, agar tidak menjadi faktor pemicu perpecahan.

Baca juga: Wapres: RI-Selandia Baru punya pandangan yang sama dalam menciptakan perdamaian global

Baca juga: Wapres: Daging Halal Berpeluang Dongkrak Neraca Perdagangan Indonesia dan Selandia Baru

Pertama, kata Ma’ruf, tradisi dialog antaragama sudah melembaga dan mengakar kuat di masyarakat sebagai pilihan pertama dan utama dalam mencari solusi permasalahan bangsa Indonesia.

“Kita mempunyai Forum Kerukunan Umat Beragama yang anggotanya terdiri dari majelis agama yang ada di Indonesia, untuk mencegah konflik yang berlatar belakang agama sekaligus menyelesaikan perselisihan internal dan lintas agama,” ujarnya.

Pemerintah juga memperkuat regulasi mengenai kehidupan berbangsa yang harmonis dan damai, serta melakukan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran atas nama agama, tambah Ma’ruf.

Kedua, kata Ma’ruf, Indonesia berpegang teguh pada fondasi negara yang menjunjung tinggi persatuan dan kerukunan.

“Nilai-nilai tersebut terkandung dalam ideologi Pancasila, UUD 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan kesepakatan para pendiri bangsa Indonesia yang mempunyai latar belakang berbeda, nasionalis dan agama,” ujarnya. dikatakan.

Sementara dari sisi kebijakan, tidak boleh ada peraturan yang bersifat diskriminatif berdasarkan agama di segala bidang, baik politik, ekonomi, hukum, budaya, maupun bidang lainnya, tambah Ma’ruf.

Berikutnya Wapres menyampaikan kuatnya peran tokoh agama dan masyarakat sipil dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga terus terlibat dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan moderasi.

Terkait hal tersebut, dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, baru saja menerima Zayed Award for Human Fraternity dari Uni Emirat Arab, atas dedikasi dan komitmennya dalam memajukan moderasi, persaudaraan, dan perdamaian, ”ujarnya.

Baca juga: Wapres Minta Dukungan Selandia Baru Tingkatkan Peran Indonesia di Pasifik

Baca juga: Wakil Presiden Sebut Inisiatif Christchurch Call Perlu Dialog Antaragama

Baca juga: Wapres Tawarkan Kemitraan Komprehensif RI-Selandia Baru di Pasifik

Wartawan : Andi Firdaus
Redaktur: Riza Mulyadi
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version