NEWS

Wapres: Produk hasil kemandirian ekonomi pesantren harus diperluas

Wapres: Produk hasil kemandirian ekonomi pesantren harus diperluas

Program ini harus diperluas, baik di Jawa Timur yang saat ini memiliki lebih dari 5.000 pesantren, maupun di daerah lain.

Surabaya (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, kreasi produk hasil kemandirian ekonomi pesantren melalui program “Satu Pesantren Satu Produk” harus diperluas ke berbagai daerah.“Program ini harus diperluas, baik di Jawa Timur yang saat ini terdapat lebih dari 5.000 pesantren, maupun di daerah lain,” ujar Wapres pada Workshop Ekonomi, Keuangan Syariah, dan Peresmian Halal ITS. , Zona Kuliner Aman dan Sehat 10 November, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Wapres menilai pesantren merupakan salah satu ekosistem yang dapat menjadi mitra kolaboratif dan kondusif dalam mengembangkan ketahanan ekonomi dan keuangan syariah.

Selain pesantren, juga terdapat ekosistem seperti perguruan tinggi, asosiasi, ormas, media, dunia usaha dan industri, perbankan yang dapat menciptakan produk bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Wapres mendorong pesantren mencetak mujahid atau pejuang ekonomi.

“Dalam banyak kesempatan saya mendorong komunitas pesantren di Indonesia untuk bisa melahirkan mujahid atau pejuang ekonomi,” kata Wapres.

Dengan berkembangnya dan kemandirian ekonomi pesantren, kata Ma’ruf Amin, akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

Ma’ruf mencontohkan sebuah program OPOP (One Islamic Boarding School One Product) yaitu program kemandirian yang dikenal luas melalui pesantren, dengan mekanisme dan jenis produk yang dijual sesuai potensi unggulan lokal.

Wakil Presiden Ma’ruf mengatakan, produk ekonomi pesantren di Jatim sudah dikenal luas dan diminati di berbagai daerah.

Upaya lain dalam mengembangkan ketahanan ekonomi dan keuangan syariah, kata Ma’ruf, adalah perlunya menumbuhkan bisnis dan kewirausahaan syariah yang inovatif dan kreatif.

Akselerasi perekonomian pascapandemi akan lebih inklusif dan berkeadilan, jika didorong oleh pelaku usaha yang produktif dengan tetap menerapkan prinsip kebaikan syariah, ujarnya lagi.

Beberapa upaya lain dalam mengembangkan ketahanan ekonomi dan keuangan syariah, menurut Wapres, adalah penguatan infrastruktur dan aksesibilitas antar daerah, termasuk pemanfaatan teknologi digital secara terintegrasi di seluruh sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Kemudian, upaya peningkatan partisipasi kolektif dalam peningkatan literasi, pendidikan dan promosi ekonomi, serta inklusi keuangan syariah.

Dalam kesempatan itu, Wapres Ma’ruf juga mengapresiasi dan meresmikan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat) Kampus ITS 10 November Surabaya.

Baca juga: Menag: Program Kemandirian Pesantren Jadi Prioritas Agenda Kemenag
Baca juga: Wapres Apresiasi Upaya Kemandirian Pondok Pesantren Melalui Tanaman Hidroponik

Pengkhotbah : Pribadi Indra Arief
Redaksi : Budisantoso Budiman
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version